Laman

Jumat, 28 Juni 2013

Demokrasi Desa Dinilai Patut Ditiru oleh Negara

TEMPO.CO, Mataram- Institute for Research and Empowerment menyatakan ada baiknya negara ini belajar tentang peningkatan kapasitas pembangunan manusia kepada desa. Bisa dikatakan, desa telah memerankan diri secara nyata memperkuat keberdayaan ekonomi nasional dengan cara desa.

Direktur Eksekutif IRE, Sukasmanto mengatakan, desa memiliki nilai strategis  meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Tidak sedikit desa berhasil membangun kualitas kesehatan penduduknya. Banyak juga desa yang berhasil memitigasi penduduknya dari jerat kebodohan melalui program beasiswa yang bersumber dari keuangan masyarakat yang dikumpulkan secara mandiri,” kata Sukasmanto.

IRE mendiskusikan keberhasilan desa ini dalam seminar di Mataram Nusa Tenggara Barat, Sabtu 5 Januari 2013. Diskusi yang hasil kerja sama dengan Tempo dengan dukungan dari ACCESS (Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme) Tahap II. Ini merupakan program penguatan masyarakat sipil, kelanjutan dari program pengentasan kemiskinan yang telah dikerjakan sebelumnya.

Sukasmanto mengatakan, banyak desa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi tanpa bergantung pada subsidi. Sebaliknya mereka berupaya mengoptimalkan sumber daya, aset, atau pun kapital yang dimiliki sebagai langkah untuk membangun kesejahteraan dan kemandirian desa.  ”Sayangnya, berbagai inisiatif desa tersebut kurang terapresiasi. Jarang sekali diakui sebagai pembelajaran penting bagi negara dalam kaitannya dengan transformasi kebijakan penanggulangan kemiskinan nasional,” katanya.

Beberapa bulan lalu, IRE melakukan serangkaian studi kemandirian desa dan strategi penanggulangan kemiskinan di desa-desa di Indonesia timur. Dengan dukungan ACCESS Tahap II, IRE melakukan studi di 16 kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, NTT, dan NTB.  Beberapa pembelajaran itu di antaranya, desa di Indonesia timur berhasil menyemai, merevitalisasi dan menyemarakan demokrasi desa melalui gerakan pemberdayaan organisasi, Gerakan Perempuan Peduli Desa, Kelompok Orang Tua Murid.

Selain itu, desa di Indonesia timur juga berhasil mengkomunikasikan kearifan lokal dan modal sosial dengan berbagai program besar pembangunan. Desa-desa di Indonesia timur juga berhasil menggali dan memanfaatkan aset lokal dan potensi ekonomi lokal, untuk membangun ketahanan ekonomi lokal.
_______________________________________________________________________________
Sumber: TEMPO.CO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar